ini baru satu kaya gini besok bisa ribuan kaya gini .apa KPK MASIH DIAM AJA ??????????????????????????????????????????????????????????
Seorang bapak asal Yogyakarta bernama Arifin Wirdianto tiba-tiba melakukan aksi yang mengerikan di depan pintu masuk gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Aksi yang mengerikan itu dengan cara menyilet dahinya dengan menggunakan pisau carter didepan para wartawan. Selain menyilet dahinya, ia juga merantai kakinya.
Demonstran yang mengaku berasal dari Yogyakarta. Dia rela melukai wajah dengan cara menggores menggunakan sebilah pisau. Ia melakukan ini sebagai bentuk protes atas kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK yang lambat mengusut kasus besar korupsi.
“KPK tak bisa menuntaskan kasus-kasus besar seperti kasus Wisma Atlet SEA Games Jakabaring, Gayus Tambunan, dan Skandal Bank Century. Ini bentuk keraguan saya terhadap KPK,” kata Arifin di halaman gedung KPK.
Arifin mengekspresikan aspiranya itu, berharap KPK menjalankan amanah rakyat dalam memberantas korupsi. “Ayo mahasiswa dan rakyat jangan hanya demo saja. Mari kita revolusi demi merah putih. Saya siap menjadi martir. Mari perang lawan korupsi,” kata Arifin lagi dengan nada tinggi.
Menurut Arifin yang mengaku dirinya aktivis Anti Korupsi Independen tindakan, aksi yang dilakukan dengan merantai kaki dan menyilet dahinya yakni sebagai bentuk terbelenggunya KPK dan darah yang mengalir di wajahnya melambangkan merah putih.
“Rantai itu sebagai bentuk terbelenggunya kpk dan darah yang mengalir di muka melambangkan merah putih,” ujar Arifin dengan darah diwajahnya didepan Gedung KPK, Jl. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (15/09/11).
Aksi nekatnya yang dilakukan sebagai bentuk kekecewaan kepada lembaga anti korupsi yang dinilainya tak berani menangkap para pejabat politik dari partai berkuasa.
“Ini bentuk kekecewaan saya terhadap pemimpin negara yang sudah menzolimi rakyatnya. Ini juga sebagai bentuk kekecewaan saya yang teramat dalam terhadap kinerja KPk yang tidak tegas dalam menindak korupsi di Negara ini”, teriak Arifin di depan wartawan.
Dalam orasinya didepan wartawan yang sedang menunggu Angelina Sondakh, Arifin juga mengajak semua elemen masyarakat indonesia untuk melakukan revolusi terhadap bangsa yang sudah semakin terpuruk ini. “Semua elemen masyarakat harus mengadakan revolusi total terhadap sistem negara ini yang semakin hari semakin terpuruk. Dan tidak hanya ngomong, berteriak didepan KPK dan DPR saja tepai berani tidak melakukan Revolusi,” papar Arifin.
Selain itu ia juga menyebut Istri Wakil Wali Kota Yogyakarta yang telah melakukan korupsi senilai Rp 300 miliar lebih dan membawa sejumlah bukti, bahkan pihaknya sudah mengajukan ke KPK. “Kasus Yogya seorang istri Wakil Wali Kota Yogyakarta telah menjual negara senilai Rp300 lebih. Ini sudah saya ajukan ke KPK. Tolong memberantas korupsi jangan melakukan demo di depan gedung kpk tapi dengan darah,” tandasnya.
Aksi Arifin melunak setelah aparat dan wartawan membujuknya supaya menghentikan. Satpam pun melepaskan rantai dan membawanya ke dalam gedung KPK untuk mengobati luka di sekujur wajahnya. “Kalau usus saya harus dibredel. Saya siap demi pemberantasan korupsi,” kata Arifin seraya dibawa masuk ke gedung KPK oleh aparat keamanan. [KbrNet/Kedai/lensa]
0 komentar: